Kamis, 19 Mei 2011

Kapok Nginep di Hostel


Pertengahan Mei ini, aku dan adikku traveling ke negara tentangga, bersama teman adikku dan adiknya yang berangkat dari Yogyakarta. Aku dan adikku berangkat dari Jakarta.

Waktu beli tiket sebenarnya jadwal penerbangan jam 10 kurang, eh gak tahunya dipindah ke penerbangan jam 11.20. Bete, karena nyampe S'pore jam 3. Padahal udah pake acara cuti segala. Sehari sebelum berangkat nyaris membatalkan rencana traveling gara2 sakit dan kecapekan. Sakit bulanan (menstruasi) plus masuk angin mana Rabunya blusukan ke daerah Senen demi bikin artikel. Kamis liputan dalam keadaan gak enak badan, jadinya sepanjang acara ngemut permen jahe biar badan enak.

Jumat alias hari-H, thank God, badan udah waras, pesen taksi buat jam 8. Eh di telepon sama perusahaan taksi kalau tu taksi udah nongol. Berhubung udah siap langsungg cabut ke Soetta. Berhubung jalanan lancar jaya nyampe bandara g nyampe sejam, tp blm bs check in. Nunggu 30 menit buat check-in, setelah beres urusan bagasi dan check-in brunch di bandara.

Jam 11.20 siap mengangkasa. Nyampe Changi jam setengah tigaan, setelah ambil bagasi kita langsung menuju tempat taksi. Gak pake lama kita udah meluncur menuju tempat menginap di Bugis. Gak pake nyasar kita nyampe ABC Hostel dalam waktu kurang dari 30 menit. Ongkos taksi SGD 15. Kita milih taksi karena ogah membuang waktu nyeret2 koper dan nyasar kalau naik MRT atau bus, seperti yang dialami dua teman kita yang udah lebih dulu nyampe hostel naik bus.

Bicara soal hostel, benar-benar nggak cocok buat backpacker gadungan alias backpacker manja kayak kita. Kamar tempat kita menginap seharga SGD 98 untuk 4 malam seorang, tarif bed/hari SGD 24, untuk hari Senin tarifnya SGD 26 karena Selasanya public holiday (Waisyak). Ukuran kamar minimalis sekali, kira-kira ukurannya 2x4 meter. Ada dua tempat tidur tingkat yang ukurannya juga minimalis (gak bisa mbayangin kalau orang yg tingginya 170 cm lebih tidur di situ) dan 4 loker yang nggak ada gemboknya.

Begitu nyampe hostel ganti celana pendek lalu cari makanan ke Bugis Junction. ABC Hostel terletak di Jalan Kubor kalau ke Bugis Junction tinggal jalan kaki kira-kira 500 m. Sebenarnya dari bandara menuju hostel bisa naik bus atau MRT. Kalau naik MRT dari Changi turun di Tanah Merah trs naik yg menuju Jo Koon turun di Bugis.

Balik ke makanan, kita makan mie rebus sapi seharga SGD 4.5 udah sama teh panas (yg bener2 panas). Habis makan tergoda beli gorengan ala Korea 2 tusuk seharga SGD 4.

Habis itu jalan-jalan seputar Bugis sebentar dan berhubung gerimis mengundang kita memutuskan balik ke hostel.

Nyampe hostel, langsung mandi. Di ABC hostel ada 20 kamar (kalau gak salah) dengan isi kamar bervariasi mulai dari 1 org hingga yg plg byk 20 org. Yang paling dekat kamar kita ada 2 kamar mandi dan satu toilet, satu lagi toilet khusus orang berkebutuhan khusus. Ukuran kamar mandi gak kalah minimalis, kira-kira 1x1m. Susah sekali untuk bergerak tanpa menyentuh tembok yang basah padahal ukuran badanku tergolong minimalis alias kurus kering. Toilet ukurannya jauh lebih besar daripada kamar mandi, tapi rada jijay pas masuk karena sampah yg menumpuk.

Sebaiknya kalau mau buang hajat jam 5-6 pagi biar gak ngantre dan kondisi toilet belum "mengerikan" dengan tumpukan sampah, ada tempat sampah tapi kecil banget.

Aku secara pribadi gak cocok tinggal di hostel karena harus berbagi kamar mandi dan toilet dengan orang asing. Hostel umumnya memiliki jumlah kamar mandi dan toilet yang minimalis. Dan, setiap kali tanya ke pengelola hostel tentang jumlah kamar mandi dan toilet mrk selalu mengatakan jangan khawatir kita gak perlu antre meski jumlah sedikit sementara tamu banyak. Nah, pengelola ABC tidak menjawab pertanyaan jumlah toilet saat teman saya booking hostel lewat internet.

Buat kamu-kamu yang mau menginap di hostel ini, ada beberapa tips:
1. Jangan lupa bawa colokan kaki tiga, biar bisa nge-charge handphone atau baterai kamera.
2. Kalau dari dan ke Changi menuju hostel ini, bisa menggunakan taksi (buat yang ogah naik MRT). Ongkos taksi dari Changi SGD 15 dibagi dua sama adik jadinya seorang SGD 7.5. Waktu balik ke tanah air menuju bandara kita naik taksi berempat SGD 16.50 karena plus ongkos charge manggil taksi ke hostel. Sebenarnya ada juga bus jemputan dari dan ke bandara menuju hostel dengan tarif SGD7, tapi pada jam-jam tertentu.
3. Sekali lagi lebih baik menggunakan shower room dan toilet jam 5-6 pagi karena keadaan masih bersih.

3 komentar:

  1. nice infoooo....more photo plz....

    BalasHapus
  2. Wkwk..ralat kak..yg SGD 26 itu yg hari Senin, soalnya Selasanya public holiday (Vesak Day)..Kok dirimu ga mention admin ABC yg judes poll itu? haha..ditunggu part2 berikutnya..wkwk..

    BalasHapus
  3. @Brownie and Pipi kok kalian anonim semua. Wkwkwkw..........
    @Pipi ntar sik bagian admin judes bakal masuk bab tersendiri. :-P

    BalasHapus